PERUBAHAN SOSIAL DI DESAKU PADA SAAT PANDEMI VIRUS COVID-19


       
           Saya Muhammad Syahrul Feriyanto yang tinggal di desa Lodan Wetan, Kec. Sarang, Kab. Rembang. Sejak virus corona merebak di indonesia tepatnya saat-saat ini di desa tempat tinggalku sedang menerapkan protokol dari pemerintah sesuai dengan anjurannya, masyarakat desa lodan wetan juga berhati hati dengan adanya virus corona ini dengan berolahraga setiap harinya banyak orang yang berolahraga setiap harinya seperti lari-lari pagi menuju waduk lodan, bersepeda, dan lain-lain.
            
           Selain itu aparat desa lodan wetan yang di kerjakan oleh pamong atau perangkat desa ( bapak wahib dan bapak solikan) juga melakukan penyemprotan disinfektan setiap 2 minggu sekali untuk membunuh virus-virus,penyemprotan dilakukan berkeliling desa menggunakan mobil bak dengan petugas penyemprotnya, ada juga yang berjalan kaki dengan menggunakan alat semprot untuk menyemprot rumah-rumah warga, mushola, tempat nongkrong, warung-warung. Akan tetapi, sekarang sudah jarang dilakukan penyemprotan disinfektan sekarang aparat desa setiap 2 minggu sekali berkeliling menggunakan mobil mengingatkan warganya terhadap protokol kesehatan covid-19 juga kalau melihat orang berkumpul dan tidak menggunakan masker di tegur untuk mematuhi protokol kesehatan.
          
          Aparat desa juga melakukan kegiatan pembagian masker kepada masyarakat, pembagian itu dilakukan ke warga yang tidak menggunakan masker seperti warga yang ke pasar tidak menggunakan masker itu dikasih masker oleh petugas desa, di pasar juga di sediakan tempan cuci tangan untuk mencuci tangan kalau mau masuk ke pasar agar bersih dari kuman yang menempel di tangan. Di pasar juga di adakan rapid tes untuk mengetahui orang yang terpapar virus corona, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang banyak warga yang memilih untuk meninggalkan pasar dengan cepat agar terhindar dari rapid tes. Kegiatan di desaku seperti tahlilan dan kegiatan berkumpul sekarang di batasi maksimal kalau yang tahlilan 15 orang dengan menggunakan protokol kesehatan jaga jarak, dan berkumpul maksimal 5 orang. Akan tetapi masih juga ada warga yang tidak mematuhinya dan malah banyak yang tidak mematuhinya dengan mengabaikan protokol kesehatan dari pemerintah.
        
          Tidak hanya di sektor kesehatan melainkan juga di sektor ekonomi dan pendidikan terdampak oleh adanya virus corona ini, tidak sedikit warga di desa lodan yang berprofesi sebagai buruh pabrik, perantauan yang dipulangkan karena keadaan keuangan pabrik tersebut, akan tetapi kebanyakan warga desa lodan bermata pencaharian sebagai petani, petani melakukan aktivitas seperti biasa halnya tidak ada virus corona, akan tetapi juga menjaga kondisi kebersihan sepulang dari bertani harus mandi. Sekolah di desaku juga seperti (SD, SMP, MTS, MA) melakukan pembelajaran bergantian masuk sekolah setiap harinya dengan menggunakan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan yang mengakibatkan penularan virus corona, kalau saya sendiri sekolah di SMA N 1 PAMOTAN yang mana melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada siswanya untuk memutus penyebaran virus corona.
        
          Pemerintah langsung bergerak cepat kepada rakyatnya yang di phk dari kerjaanya dengan memberi bantuan sosial berupa sembako dan uang  setiap sebulan sekali, uang yang diberikan sebanyak    
Rp 600.000 , sedangkan yang sembako mendapat beras, gula, minyak, telur, dan lain lain, sehingga warga yang ter phk dari pekerjaanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Memang di masa pandemi virus corona ini semua perekonomian di berbagai daerah menurun bahkan semua negara merosot angka perekonomiannya. Kepala negara dan struktur yang bertugas harus berputar otak untuk memenuhi rakyatnya yang terkena phk untuk memenuhi kebutuhan sehari hari walau perekonomian negara sedang menurun.
   
        Dengan adanya pandemi ini pemerintah harus menguatkan perekonomian negara kembali dengan Pemerintah membuat kebiasaan hidup baru dengan selalu tertib untuk melakukan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, tidak berkerumun dan selalu memakan makanan yang bergizi, hal itu untuk membentuk tatanan kehidupan baru setelah pandemi ini berakhir agar negara tidak terpuruk selama pandemi ini berakhir, hal ini juga menjadikan masyarakat berubah gaya hidupnya agar terhindar dari virus, masyarakat memang membutuhkan waktu untuk menerapkan kehidupan baru ini, peran masyarakat dan pemerintah memang penting dalam melaksanakan kebiasaan hidup baru.

          Beberapa kebiasaan baru di buat oleh desa untuk memenuhi protokol kesehatan yang dibiat oleh pemerintah dalam menanggulangi virus corona ini, seperti pembatasan saat tahlilan, tidak di adakanya kegiatan 17 agustusan atau perayaan hari kemerdekaan, tidak di adakannya pengajian setiap malam jumat yang mengakibatkan banyak kerumunan, menggunakan masker, dan lain lain yang menyangkut kehidupan kebiasaan baru. Semua itu bukan perkara yang mudah karena banyak masyarakat yang tidak mau mematuhinya karena mereka beranggapan bahwa mati dan hidupnya semua orang itu sudah di atur oleh yang maha kuasa, peran kita sebagai warga negara penting dalam proses penanggulangan wabah virus corona ini, oleh karena itu kita jangan egois walaupun kita beranggapan bahwa hidup matinya seseorang sudah ada yang ngatur, kita harus menjaga lingkungan kita dengan tetap  bersih agar terhindar dari penyakit dan lingkungan yang bersih akan membuat kita merasa nyaman, kita juga harus ikut berperan penting dengan pemerintah untuk menanggulangi pandemi ini agar semua selamat dari virus yang menyerang negara kita ini.
        

Penulis  Muhammad Syahrul Feriyanto, siswa SMA N 1 PAMOTAN, kelas XII IPS 5, alamat Lodan wetan, email syahrulferyanto@gmail.com
        

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^ (f)
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.biz ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^ x-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer